bukankah pujangga menyatakan bahwa hati kita bercengkerama?
lalu lara mana yang tak sempat sua?
juga perih jerih yang tak teraih?
pujangga pun berkata, hati kita menyatu padu
bukan bersinggungan?
atau bergesekan?
pujangga mungkin keliru
atau kita, yang telah tak berada dalam kata itu
Komentar