separuh

engkau separuh, yang menggenapiku utuh
engkau separuh, dalam seluruh
engkau separuh, berlimpah cinta penuh

atau kita?

bukankah pujangga menyatakan bahwa hati kita bercengkerama?
lalu lara mana yang tak sempat sua?
juga perih jerih yang tak teraih?

pujangga pun berkata, hati kita menyatu padu
bukan bersinggungan?
atau bergesekan?

pujangga mungkin keliru
atau kita, yang telah tak berada dalam kata itu






Ada Sejuta Kala

Ada sejuta kala yang membuat cintaku lekat.

Kala kau minta kamera menangkap malu-malu senyumku lalu dalam lirih terucap sanjung.

Kala kau letakkan tangan di pangkuan, dan gemintang mata milikmu tegas berkata, "Semua akan baik-baik saja, Sayang..".

Kala bungkusan mungil tiba-tiba hadir dan tanpa bicara engkau mengulum senyum.

Ada sejuta kala yang akan selalu keingat ketika karenamu, kebahagiaan terasa demikian dekat.

usai usia

kemarin, saya demikian berbunga. Sapa dan doa dari teman dan saudara tepat di hari lahir saya, telah mewarnai hari serupa pelangi.
Segala rupa doa mohon kebaikan, kemudahan, kebahagiaan  juga doa agar berkah usia dilantunkan.
Pagi hari ini, kembali teman dan saudara melantunkan doa ketika dunia saya terasa mendung. Kali ini, untuk simbah putri yang tutup usia.
Segala doa agar ampunan diberikan, amal ibadah diterima, juga sekali lagi, doa agar berkah usia dilantunkan.

Usia, yang tak pernah kita ketahui akan berhenti pada bilangan keberapa
Dan keberkahankah yang menjadi nafas tiap batang hari penyusun himpunan usia hingga bilangan yang entah berapa?
 

Copyright © 2011 SATU SEMESTA All rights reserved.
Converted To Blogger Template by Blogspot Templates Theme By- WooThemes